Bagi Anda yang gemar mengutak-atik Arduino, ESP32, atau rangkaian elektronika di atas breadboard, pasti pernah merasakan ribetnya mengatur kabel daya. Kadang butuh 5V, kadang butuh 3.3V, belum lagi risiko kabel semrawut yang bikin pusing.
Solusinya? Modul Power Supply MB102.
Alat kecil ini sering dianggap sepele, padahal fungsinya sangat krusial sebagai “jantung” yang memompa listrik stabil ke komponen Anda. Mari kita bedah tuntas modul ini.
Apa Itu MB102?
MB102 adalah modul catu daya (power supply) yang didesain khusus agar pas menancap di ujung breadboard standar. Fungsi utamanya adalah mengambil sumber listrik dari adaptor luar (yang tegangannya bervariasi), lalu menurunkannya menjadi tegangan stabil 5 Volt dan 3.3 Volt yang aman untuk mikrokontroler dan sensor.
Spesifikasi Teknis
Sebelum memakainya, pahami dulu batas kemampuannya agar modul tidak terbakar:
- Tegangan Input (DC Jack): 6.5V – 12V (Rekomendasi terbaik: 7V – 9V).
- Tegangan Output: 3.3V dan 5V (Dapat dipilih).
- Arus Maksimum (Current): < 700 mA (Miliamper).
- Fitur: Tombol ON/OFF, Lampu Indikator LED, dan proteksi arus pendek (terbatas).
Bedah Fitur: Bagian-Bagian MB102
- Konektor DC (Barrel Jack): Lubang untuk mencolokkan adaptor dinding atau kotak baterai.
- Tombol Power: Tombol “cetekan” untuk memutus/menyambung aliran listrik tanpa harus cabut kabel.
- Port USB: (Hati-hati) Pada kebanyakan model MB102, port USB ini berfungsi sebagai Output 5V untuk mencharge HP atau memberi daya ke board Arduino via kabel USB. Namun, jarang digunakan sebagai input.
- Pin Header Bawah: Kaki-kaki di bagian bawah yang didesain pas masuk ke jalur positif (+) dan negatif (-) pada breadboard.
- Jumper Kuning (Fitur Paling Penting!): Ini adalah kunci fleksibilitas MB102.
Cara Menggunakan Jumper Pengatur Tegangan
Jika Anda perhatikan, di sisi kiri dan kanan modul terdapat header pin dengan penutup kuning (jumper). Ini berfungsi untuk mengatur tegangan pada masing-masing rel breadboard.
Anda bisa mengaturnya secara independen:
- Posisi 5V: Jalur breadboard tersebut akan dialiri 5 Volt.
- Posisi 3.3V: Jalur breadboard tersebut akan dialiri 3.3 Volt.
- Posisi OFF: Mematikan jalur tersebut.
Contoh Skenario:
Anda bisa men-setting jalur Kiri 5V (untuk Servo/LCD) dan jalur Kanan 3.3V (untuk modul ESP32/Sensor Wifi) secara bersamaan dalam satu breadboard. Praktis, kan?
Tips Pro: Agar MB102 Awet & Stabil
Banyak pemula mengeluh MB102 mereka cepat panas atau tegangannya drop. Berikut rahasianya:
1. Aturan Input Tegangan (Dropout Voltage)
Modul ini menggunakan regulator linear (AMS1117). Agar bisa menghasilkan output 5V yang stabil, dia butuh input di atas 5V.
- Jika input adaptor Anda 5V, output modul akan drop menjadi sekitar 3.5V – 4V. Akibatnya? Servo atau sensor 5V tidak akan bekerja.
- Solusi: Gunakan adaptor dengan tegangan 7V hingga 9V.
- Peringatan: Jangan gunakan adaptor 12V jika beban arus tinggi, karena regulator akan sangat panas dan bisa rusak.
2. Batas Arus (Jangan Overload)
Ingat batas 700mA. MB102 sangat cocok untuk sensor, lampu LED, dan servo kecil (SG90).
- Jangan gunakan untuk menghidupkan banyak servo besar (seperti MG996R) atau motor DC beban berat secara langsung lewat jalur breadboard, karena jalur tembaga breadboard bisa meleleh atau regulator MB102 akan mati (thermal shutdown).
3. Common Ground
Jika Anda menggunakan MB102 untuk memberi daya ke komponen luar (misal Servo), sementara mikrokontroler (Arduino/ESP32) dicolok ke USB komputer, WAJIB hubungkan pin GND (Negatif) MB102 ke pin GND Mikrokontroler. Ini agar sinyal data bisa terkirim dengan baik.
Kesimpulan
MB102 adalah alat murah meriah yang wajib dimiliki para maker. Dengan alat ini, risiko merusak port USB laptop akibat korsleting eksperimen bisa dihindari, dan proyek Anda menjadi lebih rapi tanpa kabel adaptor yang disolder sembarangan.
Selamat berkarya!
